Facebook Ilmuwebsite

Call_User_Function : Pondasi Dasar Pembuatan Sistem Plugin Pada CMS Bag.1

Bagi web developer yang sudah lama menggunakan PHP sebagai bahasa keduanya setelah bahasa verbal sehari-harinya pasti pernah terbayang (atau selalu terbayang?) untuk membuat CMS sendiri dengan fitur pembuatan plugin sendiri, seperti wordpress atau joomla, atau yang lainnya mungkin? Pastinya Anda betul-betul menginginkan fitur itu untuk ada di CMS yang akan Anda buat.

Mengapa harus membuat CMS sendiri toh sudah banyak CMS yang enginenya sudah cukup untuk dikembangkan sesuai keperluan? Tapi kan permasalahannya itu ada saja client yang tidak menginginkan CMS menghandle project yang dikerjakan, ada client yang ingin projectnya itu didevelop dari awal, tanpa menggunakan CMS apapun. Maka dari itu mensiasatinya bisa dengan mendevelop CMS sendiri jauh-jauh hari, tentunya ini sangat membantu Anda dalam mempermudah pengerjaan project nantinya, Anda tinggal buat plugin untuk pengembangan nantinya.

Sistem plugin tentunya memiliki base/core atau apalah sebutannya guna melanggengkan proses pemanggilan plugin yang sudah terinstall dalam database. Dan itulah yang akan kita kerjakan saat ini. Membuat script sebagai base sistem plugin, dengan apa? Call_user_function, function bawaan wordpress, yang sangat mantap implementasinya.

Sebelum kita masuk ke dalam teknis pembahasan utama, perlu Anda ketahui terlebih dahulu alur logika dari sistem plugin ini. Pada praktiknya kan seperti ini.
Programmer membuat plugin
  1. Plugin diupload via fitur tambah plugin
  2. Plugin diekstrak dan di masukkan ke dalam folder plugin
  3. Ketika plugin diaktifkan maka akan dijalankan sesuai dengan plugin itu ditempatkan, (contoh plugin pengirim email komentar, ketika user mengisi komentar maka plugin akan mengirim email ke admin, berisi ada komentar baru)
  4. Ketika plugin tidak diaktifkan, plugin hanya tampil sebagai list yang non aktif saja
Ya kira-kira begitulah yang terjadi dalam sistem plugin pada umumnya. Lalu bagaimana teknis pembuatannya? Beginilah logika programmingya.
  1. Sediakan satu folder yang nantinya di isi oleh berbagai macam plugin
  2. Anggaplah sudah terdapat dua plugin dalam folder tersebut
  3. Ada satu script yang bisa melihat berapa banyak file plugin di folder tersebut, yang kemudian file plugin tersebut di require/include
  4. Script aktivasi plugin bertugas untuk memasukkan nama functionnya ke dalam database
  5. Kemudian script yang merequire tersebut melist berapa banyak function yang ada? bisa menggunakan get_defined_functions.
  6. Lalu call_user_function mengeksekusi nama function yang ada di dalam database, setelah di includekan oleh get_defined_functions...
Kurang lebih seperti itu cara kerjanya. Untuk scriptnya saya akan jelaskan di bagian kedua

Loka Dwiartara
Admin ilmuwebsite.com
Founder kaffah.biz

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Artikel anda sangat menarika sekali :D,Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Jurnal Serupa yang bisa anda kunjungi
    di http://ejournal.gunadarma.ac.id , Happy Sharing :D

    BalasHapus