Facebook Ilmuwebsite

WebFlow : Bikin Template Responsive Tanpa Koding Cukup Klak-Klik Drag-Drop

Jika dahulu kala membuat tampilan website membutuhkan seorang yang ahli berkoding ria, dengan tampilan yang seadanya, dan bayaran yang mahallll pula, namun orang tetap suka suka saja. Tapi Kini seorang user yang awam sekalipun, belum pernah membuat website sama sekali, kini betul-betul dimudahkan dengan adanya webflow.

Ya, webflow, semenjak adanya HTML5, CSS3, dan JQuery javascript yang wahh, dunia website menjadi berubah. Pembuatan website jauh lebih mudah, sederhana, cepat, efisien.



Entah saya harus ngomong apa mengenai web apps yang satu ini. Meski berbasis website, tapi aplikasi ini betul-betul memudahkan orang-orang dalam membuat template responsive.





Ya template responsive, tampilan yang sudah mendukung berbagai smartphone dan gadget lainnya.  Webflow memungkinkan seorang yang awam, yang belum pernah menangani project dalam pembuatan website sekalipun mampu untuk membuat template/themes/tampilan website, yang Indah + Responsive. Hanya dengan klak klik drag drop saja. Namun dengan kelebihan dan kekurangan-kekurangan tentunya! Harap maklum.


Kelebihan WebFlow

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, membuat tampilan website di WebFlow jauh lebih mudah, tidak perlu kemampuan koding, cukup klak klik drag drop saja. Membuat tampilan website sesuai keinginan Anda, dan RESPONSIVE pula. Bagi Anda yang kebingungan mulai dari mana, webflow menyediakan template standar yang bisa Anda ubah-ubah sesuka hati.



Setelahnya Anda bisa mengeksport kodenya itu kedalam sebuah file zip yang isinya kode-kode HTML, CSS, dan JavaScript. File ini bisa Anda pergunakan nantinya, baik di konversi ke wordpress, ke joomla dan lain-lain. Tapi harus di konversi terlebih dahulu. Bagaimana mengkonversi ke dalam wordpress? Anda bisa mengunjungi tutorial saya sebelumnya. Kunjungi http://www.ilmuwebsite.com/cara-membuat-template-wordpress-bagian-1-persiapan.


Kekurangan WebFlow

Sebetulnya pendahulu sudah ada sejak dulu, seperti artisteer dan lain sebagainya. WebFlow layak Anda coba, karena kemudian membuat tampilan website, cukup klak klik drag drop, namun tetap menggunakan kaidah CSS dan HTML pada umumnya. Kemungkinan terkuat adalah Anda jadi banyak tau mengenai kode. Yang berarti kedepannya pun Anda harus mengerti kode. :D. Sayang seribu sayang, webflow tidak menyediakan kemudahan konversi ke dalam joomla / wordpress seperti pendahulunya, Artisteer. Dan lagi untuk mendapatkan fitur yang lebih mantap lagi Anda perlu mengeluarkan sejumlah kertas dari dompet Anda.

Silahkan di coba webflownya dengan mengunjungi website officialnya di www.webflow.com

Pada kesimpulannya adalah jika ingin membuat template/tampilan website se-custom mungkin Anda harus mempelajari web design pada akhirnya. Karena memang tools itu membatasi Anda bekerja, beda dengan kemampuan Anda jika sudah ahli dalam menggunakan bahasa pemrogaman Internet. :)

Selamat mencoba, terus bereksplorasi.


Loka Dwiartara
Admin ilmuwebsite.com
Founder kaffah.biz


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Nice Post :), Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Ilmu Komputer
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Jurnal Serupa yang bisa anda kunjungi
    di http://ejournal.gunadarma.ac.id , Happy Sharing :D

    BalasHapus